Girls in the Dark

Judul : Girls in the Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerjemah : Andry Setiawan
Penerbit : Haru
Genre : Misteri – Thriller
Tebal : 289 hlm
Tahun Terbit : Maret 2016, Cetakan Keenam

Kau… pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
***
-SINOPSIS-
SMA Katolik Putri Santa Maria digegerkan oleh kematian Shiraishi Itsumi, Ketua Klub Sastra sekaligus anak dari pengelola sekolah. Gadis cantik itu ditemukan tertelungkup di dekat pot bunga dengan tangan menggenggam setangkai bunga lily.
Seminggu setelahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan rutin yang dipimpin oleh wakil ketua, Sumikawa Sayuri. Setiap anggota Klub harus membuat sebuah cerita pendek dengan tema yang telah Kematian Shiraishi Itsumi.
“… Pertemuan rutin kali ini bertema yami-nabe. Semua peserta akan memasukkan bahan-bahan aneh yang mereka bawa ke dalam panci dan semua orang harus memakannya dalam kegelapan…
…apa kalian tidak merasakan bahwa panca indera kita semakin terasah kalau kita berada di kegelapan?
…Baiklah, akan saya jelaskan peraturannya. Kalian sudah membawa bahan-bahan yang kalian suka, kan? Biasanya orang harus membawa bahan yang bisa dimakan. Namun dalam pertemuan ini bahan yang tidak bisa dimakan pun diizinkan…
...Peraturan ini pasti sama dengan peraturan yami-nabe dimanapun. Kalian tidak boleh membocorkan rahasia…
…Peraturan selanjutnya, tidak boleh mengambil bahan yang lain sebelum bahan yang sudah disendok dan diletakkan di piring masing-masing dihabiskan…”
Kemudian sambil menikmati yami-nabe, secara bergantian para anggota akan membacakan cerita pendek yang telah ditulisnya dengan hanya penerangan dari nyala lilin.
Anggota Klub Sastra yang diketuai Itsumi jumlahnya tak lebih dari 10 orang, konon yang bisa bergabung menjadi anggota Klub hanya orang-orang spesial yang diundang oleh Itsumi sendiri. Setelah kematiannya, satu diantara para anggota Klub digosipkan sebagai pembunuhnya.
Saat pembacaan naskah dimulai, suasana yang tadinya sudah cukup kelam karena duka dari kematian Itsumi menjadi lebih mencekam dikarenakan setiap naskah yang dibacakan bertentangan satu dengan lainnya. Naskah-naskah itu ditutup dengan pengartian bunga lily yang Itsumi genggam saat dia meninggal, sesuai dengan pengartian mereka masing-masing.

Lalu, siapa sebenarnya pembunuh Itsumi, jika masing-masing dari mereka menceritakan hal yang saling bertentangan?
*
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang ingin disampaikan Itsumi dengan pesan kematiannya yang seperti itu?
Semakin jauh terhanyut dalam cerita mereka berlima, semakin membingungkan memikirkan siapa pembunuh sebenarnya Itsumi. Bagaimana bisa masing-masing dari mereka memberikan kesaksian yang saling bertentangan, kecuali salah satu dari mereka berbohong. Mungkin salah satu, mungkin semuanya. Bahkan mungkin tak ada yang benar-benar membunuh, atau mungkin saja semuanya berkomplot untuk membunuh Itsumi, sang Definisi Kesempurnaan Siswi SMA yang diidamkan semua orang. Yang jelas, bunga lily dalam genggamannya adalah satu-satunya petunjuk tentang siapa pelaku sebenarnya.

-KELEBIHAN DAN KEKURANGAN-
Novel yang kisahnya tersusun dari naskah yang dibacakan masing-masing tokoh ini menggunakan sudut pandang orang pertama, 7 orang anggota Klub Sastra dan semuanya bercerita, 7 cerita dengan sudut pandang dan gaya bahasa yang berbeda-beda. Endingnya pun menarik, tidak terduga dan benar-benar mengejutkan. Anti klimaks adalah akhir yang sangat menarik.
Konflik yang diciptakan sudah sangat mencekam, khas film-film thriller Jepang, dari awal hingga pertengahan cerita, semuanya membingungkan. Barulah di akhir cerita semua menjadi jelas. Bisa dibilang novel ini tanpa cacat, karena tidak ada satu kekurangan yang berarti. Buku ini sangat cocok untuk para pecinta cerita misteri.

Komentar

Posting Komentar